Our Blog

PENGGUNAAN KATA ABSEN



Bahasa Indonesa merupakan bahasa kesatuan yang hampir setiap hari digunakan untuk berkomunikasi antara satu sama lain oleh bangsa Indonesia yang berasal dari daerah yang berbeda-beda. Tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi secara langsung, tetapi bahasa Indonesia juga digunakan sebagai bahasa formal yang resmi untuk surat menyurat seperti surat lamaran kerja dan surat lainnya. Namun pada praktiknya, penggunaan bahasa Indonesia tidak selalu sesuai dengan kaidahnya. Terkadang ketidaksesuaian penggunaan bahasa Indonesia ini bukan karena penutur tidak tahu kaidah dalam bahasa Indonesia, melainkan kesalahan penggunaan itu sudah terjadi sejak lama dan menjadi budaya. Penutur tidak merasakan kesalahan secara langsung karena pada dasarnya kesalahan itu sering dilakukan dan sudah terbiasa didengar oleh telinga. Contohnya, penggunaan kata absen atau absensi yang tidak hanya digunakan di luar bidang akademik, tetapi juga digunakan pada bidang akademik. Bahkan kesalahan ini sering dilakukan oleh pengajar seperti guru dan dosen pada saat mengajar di kelas.

Kata absen atau absensi sering menggantikan kata presensi yang pada dasarnya mempunyai arti yang bertolak belakang. Presensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti kehadiran sedangkan absensi sendiri berarti ketidakhadiran.

Menurut survei tertulis melalui media sosial seperti facebook, line, dan bbm kata absen lebih dikenal oleh responden daripada kata presensi yang seharusnya digunakan. Jadi, menurut makna dalam praktik penggunaan kata absen tidak sesuai dengan maksud penutur sebenarnya. Seperti penggunaan pernyataan “titip absen”  atau yang sering disingkat dengan singkatan “TA”, maksud penutur di sini adalah menitipkan presensi bukan menitipkan absen yang berarti menitipkan ketidakhadiran. Empat belas dari tujuh belas responden lebih mengenal singkatan “TA” dengan kepanjangan “titip absen” ketika diberikan pertanyaan “kepanjangan dari apa singkatan TA?” daripada “tugas akhir”, “tahun ajaran” atau singkatan “TA” yang lainnya. Berdasarkan survei, 82,3% responden lebih familier dengan kesalahan penggunaan kata “absen”, berarti kesalahan penggunaan istilah lebih populer daripada penggunaan istilah yang benar.

Suatu kesalahan alangkah baiknya tidak diteruskan, jika diteruskan maka kata “absen” akan kehilangan makna sesungguhnya. Oleh karena itu, kita sebagai bangsa Indonesia seharusnya menjaga dan memelihara keaslian dan keutuhan bahasa Indonesia. Bukan malah merusak dengan meneruskan kesalahan yang sudah ada.

















2 komentar:

PRIMASTRI JATI Designed by Templateism | MyBloggerLab Copyright © 2014

Gambar tema oleh richcano. Diberdayakan oleh Blogger.